Minggu, 12 Maret 2017

Novena Tiga Salam Maria

CARA NOVENA TIGA SALAM MARIA

Untuk Doa Novena 3 Salam Maria silahkan ikut Panduan di bawah ini

Heninglah sejenak minimal 1 menit untuk memusatkan pikiran kepada Bunda Maria.

Buat Tanda Salib (Telunjuk Tangan Kanan ke Kening, Ke Dada, Ke Bahu Kiri, dan Bahu Kanan)
Atas Nama Bapa , Putra dan Roh Kudus, AminAwali dengan doa ini

Syahadat Para Rasul


Aku percaya akan Allah,
Bapa yang mahakuasa,
Pencipta langit dan bumi;
Dan akan Yesus Kristus,
Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
Yang dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria;
Yang menderita sengsara
Dalam pemerintahan Pontius Pilatus
Disalibkan, wafat, dan dimakamkan;
yang turun ke tempat penantian
pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;
yang naik ke surga,
duduk disebelah kanan Allah Bapa
yang mahakuasa;
dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja katolik yang kudus,
persekutuan para kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan badan,
kehidupan kekal

(Amin)

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga,
Dimuliakanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu.
Jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini,
dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kamu pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami
ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. (Amin)

Doa Tobat
Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau yang maha pengasih dan mahabaik bagiku.
Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku da tidak akan berbuat dosa lagi. Allah yang maha-murah, ampunilah aku, orang berdosa. (Amin.)

Mulai doa :
NOVENA TIGA SALAM MARIA

Hasil gambar untuk novena tiga salam mariaBunda Maria, Perawan yang berkuasa, bagimu tidak ada sesuatu yang tak mungkin, karena kuasa yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepadamu. Dengan sangat aku mohon pertolonganmu dalam kesulitanku ini, janganlah hendaknya engkau meninggalkan aku, sebab aku yakin engkau pasti dapat menolong, meski dalam perkara yang sulit, yang sudah tidak ada harapannya, engkau tetap menjadi pengantara bagi Puteramu.

Baik keluhuran Tuhan, penghormatanku kepadamu maupun keselamatan jiwaku akan bertambah seandainya engkau sudi mengabulkan segala permohonanku ini. Karenanya, kalau permohonanku ini benar-benar sesuai dengan kehendak Puteramu, dengan sangat aku moho, o Bunda, sudilah meneruskan segala permohonanku ini ke hadirat Puteramu, yang pasti tak akan menolakmu.

Pengharapanku yang besar ini, berdasarkan atas kuasa yang tak terbatas yang dianugerahkan oleh Allah Bapa kepadamu. Dan untuk menghormati besarnya kuasamu itu, aku berdoa bersama dengan St.Mechtildis yang kau bertahukan tentang kebaikan doa "Tiga Salam Maria", yang sangat besar manfaatnya itu.
(Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. (Amin.)...3x)

di lanjutkan dengan permohonan ananda .............................
"Bunda Maria, Bunda yang baik dan murah hati, jauhkanlah (diriku, dia, kami) dari dosa berat"
--------------------------------------------------------------------------------------------
Perawan Suci yang disebut Tahta Kebijaksanaan, karena Sabda Allah tinggal padamu, engkau dianugerahi pengetahuan Ilahi yang tak terhingga oleh Puteramu, sebagai makhluk yang paling sempurna untuk dapat menerimanya.

Engkau tahu betapa besar kesulitan yang kuhadapin ini, betapa besar pengharapanku akan pertolonganmu. Dengan penuh kepercayaan akan tingginya kebijaksanaanmu, aku menyerahkan diri seutuhnya kepadamu, supaya engkau dapat mengatur dengan segala kesanggupan dan kebaikan budi, demi keluhuran Tuhan dan keselamatan jiwaku. Sudilah kiranya Bunda dapat menolong dengan segala cara yang paling tepat untuk terkabulnya permohonanku ini.

O Maria, Bunda Kebijaksanaan Ilahi, sudilah kiranya Bunda berkenan mengabulkan permohonanku yang mendesak ini. Aku memohon berdasarkan atas kebijaksanaanmu yang tiada bandingnya, yang dikaruniakan oleh Puteramu melalui Sabda Ilahi kepadamu.

Bersama dengan St. Antonius dari Padua dan St. Leonardus dari Porto Mauritio, yang rajin mewartakan tentang devosi "Tiga Salam Maria" aku berdoa untuk menghormati kebijaksanaanmu yang tiada taranya itu
(Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. (Amin.)....3x)

di lanjutkan dengan permohonan ananda .............................
"Bunda Maria, Bunda yang baik dan murah hati, jauhkanlah (diriku, dia, kami) dari dosa berat"
----------------------------------------------------------------------------------------------

O Bunda yang baik dan lembut hati, Bunda Kerahiman Sejati yang akhir-akhir ini disebut sebagai "Bunda yang penuh belas kasih", aku datang padamu, memohon dengan sangat, sudilah kiranya Bunda memperlihatkan belas kasihmu kepadaku. Makin besar kepapaanku, makin besar pula belas kasihmu kepadaku.

Aku tahu, bahwa aku tidak pantas mendapat karunia itu. Sebab seringkali aku menyedihkan hatimu dengan menghina Puteramu yang kudus itu. Betapapun besarnya kesalahanku, namun aku sangat menyesal telah melukai Hati Kudus Yesus dan hatikudusmu.

Engkau memperkenalkan diri sebagai "Bunda para pendosa yang bertobat" kepada St. Brigita, maka ampunilah kiranya segala kurang rasa terima kasihku padamu. Ingatlah akan keluhuran Puteramu saja serta kerahiman dan kebaikan hatimu yang terpancar dengan mengabulkan permohonanku ini melalui perantaraan Puteramu.

O Bunda, Perawan yang penuh kebaikan serta lembut dan manis, belum pernah ada orang yang datang padamu dan memohon pertolongamu engkau biarkan begitu saja. Atas kerahiman dan kebaikanmu, aku berharap dengan sangat, agar aku dianugerahi Roh Kudus. Dan demi keluhuranmu, bersama St. Alfonsus Ligouri, rasul kerahimanmu serta pengajar devosi "Tiga Salam Maria", aku berdoa untuk menghormati kerahimanmu dan kebaikanmu.

(Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. (Amin.).....3x)

di lanjutkan dengan permohonan ananda .............................
"Bunda Maria, Bunda yang baik dan murah hati, jauhkanlah (diriku, dia, kami) dari dosa berat"
-------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan Tambahan

Jika permohonan anda mengenai perkara besar dan penting, hendaklah melakukan novena ini tiga kali berturut-turut dalam waktu yang sama.

Lakukanlah selama 9 hari berturut.

Berjanjilah pada Bunda Maria:Setiap pagi dan sore setia berdoa "Salam Maria"
Mengumumkannya kalau permohonan anda itu telah dikabulkan, sebagai tanda terima kasih dan penghormatan kepada Bunda Maria yang tersuci.

Sebaiknya dilakukan jam 5 pagi karena pada saat itu semua beban kehidupan masih terlelap , dan lebih khusuk di lakukan. Pagi hari adalah saat yang murni dan hening.


Kemudian di tutup dengan doa ini

Terpujilah

Terpujilah nama Yesus, Maria, dan Yusuf, sekarang dan selama-lamanya. (Amin.)

Di tutup dengan Tanda Salib
Atas Nama Bapa, Putra Dan Rohkudus, Amin

Jumat, 02 Januari 2015

Mengapa Hal Buruk Terjadi pada Orang Baik? (Repost)

Mengapa Hal Buruk Terjadi pada Orang Baik? (Repost)


Ada yang protes dengan judul tulisan di atas? Saya rasa tidak. Pernah mendengar ada orang yang bertanya, mengapa si A sakit kanker padahal dia orang baik? Atau, mengapa suaminya selingkuh dan pergi meninggalkan dia padahal dia istri yang baik? Lain lagi, mengapa dia harus dipenjara padahal dia anak yang baik? Dan masih banyak pertanyaan lainnya. Intinya, mengapa hal buruk terjadi juga pada orang baik?

Saya pernah kehilangan kalkulator jaman sekolah SD dulu. Kalkulator itu adalah barang ayah saya yang saya pinjam dan pakai tanpa minta ijin dulu dari ayah saya. Saya panik. Saya takut pulang. Saya sampai berkata, saya ‘kan anak baik mengapa saya harus menghadapi situasi seperti ini? Sudah terbayang bagaimana ayah saya akan marah besar pada saya. Benar, ayah saya wajar marah. Bukan karena kalkulatornya hilang tetapi dikarenakan saya mengambil barang miliknya tanpa ijin. Saya belajar dari pengalaman tersebut. Bahwa sesuatu yang buruk pasti terjadi apabila kita melakukan hal yang buruk juga. Bahwa sesuatu yang buruk juga mengajarkan kita tentang sesuatu hal. Bukankah pengalaman adalah guru yang baik dalam hidup? Bahwa kita jadi lebih belajar sebagai pribadi dari hal buruk yang menimpa. Saya jadi menghargai barang orang lain. Saya pamit dulu jika ingin menggunakan barang orang lain.

Sudah rajin sembahyang mengapa juga kesusahan hidup tetap ada? Tanya teman saya pada saya. Lalu saya tanya balik, apakah orang yang tidak sembahyang  seharusnya hidupnya susah? Malah teman saya bingung menjawabnya. Tidak ada yang pasti di dunia ini, hanya kelahiran dan kematian itu sudah jadi bagian yang pasti dalam hidup manusia. Tidak ada yang bisa menduga kesusahan dalam hidup.

Suatu saat saya belajar keras agar dapat nilai baik untuk ujian di sekolah. Tanpa disangka meski saya sudah belajar hebat, nilai saya juga 50, tetap buruk. Saya tidak menyangka ujiannya susah meski saya sudah belajar mati-matian. Mungkin jika saya tidak belajar nilai saya bisa lebih buruk lagi atau nilai nol misalnya. Artinya kesusahan dalam hidup seperti ujian, tidak pernah diduga apakah kita bisa melewatinya atau tidak meskipun kita sudah berusaha. Belajar sunguh-sungguh membuat kita tidak dapat nilai lebih buruk lagi. Sembahyang juga membuat kita lebih kuat, sabar, tabah dalam menghadapi kesusahan.

Lalu mengapa hal buruk juga terjadi pada orang baik? Apakah kita punya kendali atas hidup ini? Tidak ada satupun manusia yang hebat dan bisa mengendalikan hidupnya. Jika hujan bisa menyirami siapa saja, entah orang baik atau orang jahat. Maka hal buruk pun bisa menimpa siapa saja, termasuk orang baik. Tuhan itu adil. Dia tidak pernah membedakan manusia ciptaanNya. Kita yang sering membuat pembedaan itu, ada manusia baik dan manusia jahat.

Jadi wajarkah orang baik mendapatkan hal buruk? Siapa bilang orang suci yang pernah hidup di dunia ini tidak pernah mengalami hal buruk dalam hidupnya? Justru hal buruk yang menimpanya mampu menunjukkan kepada dunia tentang kesucian dan kesalehan hidupnya.

Baik atau buruk hidup ini ada dalam kendaliN
ya. Bencana, musibah, kesusahan adalah bagian dari hidup manusia. Semua orang pasti melaluinya agar kita sadar bahwa hidup ini tidak sepenuhnya ada dalam kendali kita.

Semoga menjawab pertanyaan di atas :D


(Matahari terbenam di pinggir Pelabuhan Ratu. Sumber foto: Dokumen pribadi)

Jumat, 18 Juli 2014

Kisah 2 Buah Pepaya

buah pepaya

kisah inspirasi  ~ Saya ingin mengawali renungan kita kali ini dengan mengingatkan pada salah satu kisah kehidupan yang mungkin banyak tercecer di depan mata kita. Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang.

Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “masak hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang istri.

“bukan itu yang aku sedihkan” jawab sang kakek, “aku kepikiran, betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetiknya..”

“dari itu Bune” lanjut sang kakek, “saya akan pinjam tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita, mudah-mudahan ia datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil yang satunya”.
Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun. Ia mencoba bersabar, dan berharap pencuri itu akan muncul lagi di malam ini. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah pepaya itu masih di tempatnya.

Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng duah buah pepaya besar di tangannya. Ia belum pernah mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, saat hendak pamitan tamu itu dengan amat menyesal mengaku bahwa ialah yang telah mencuri pepayanya.

“Sebenarnya” kata sang tamu, “di malam berikutnya saya ingin mencuri buah pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya bertekad untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar untuk Anda”.

Hikmah yang bisa diambil dari kisah inspirasi diatas, adalah tentang keikhlasan, kesabaran, kebajikan dan cara pandang positif terhadap kehidupan.

Mampukah kita tetap bersikap positif saat kita kehilangan sesuatu yang kita cintai dengan ikhlas mencari sisi baiknya serta melupakan sakitnya suatu “musibah”?